ADALAH hal yang membuat manusia berbeda dan derajatnya lebih tinggi dihadapan Allah
SWT yaitu ketaqwaanya. Taqwa secara bahasa memiliki arti menjaga diri,
berhati-hati atau waspada. Karena itu, orang yang berhati-hati ketika
berkendaraan di jalan raya baik ketika bersepeda motor, atau mengendarai mobil,
orang tersebut dapat disebut taqwa dalam berkendaraan. Begitu juga orang yang
berhati-hati ketika berbicara, agar kata-katanya atau pembicaraanya tidak
mengenai atau melukai perasaan orang lain, maka orang tersebut dapat dikatakan
taqwa dalam berbicara.
Sedangkan
menurut istilahnya, arti taqwa adalah memelihara atau menjaga diri dari murka
Allah dan siksa-Nya. Tentunya cara menjaga diri dari murka Allah hanyalah dapat
dicapai dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sebagai
makhluk- Nya, manusia tidak tahu mana perbuatan yang bakal mendapat murka
Allah. Oleh karena itu, jangan sesekali kita manusia mendekati perilaku atau berkekalan
dengan perbuatan yang perbuatan tersebut merupakan hal yang dilarang-Nya.
Bulan
Ramadhan merupakan sebuah bulan yang istimewa, dimana dalam bulan tersebut
Allah titahkan sebuah kewajiban kepada umat manusia (umat Nabi Muhammad) yang
kewajiban tersebut tidak Allah perintahkan dibulan-bulan lainnya, yaitu
kewajiban berpuasa satu bulan penuh. Tidak hanya kewajiban untuk berpuasa, dibulan
Ramadhan juga ada amalan sunnah lainnya yang hanya dilakukan dibulan tersebut,
yaitu shalat sunnah teraweh. Shalat sunnah teraweh memiliki fadhillah
yang berbeda dari malam pertama sampai sampai dengan malam akhir bulan
Ramadhan. Oleh karenanya, seseorang yang dapat menuntaskan shalat teraweh
dibulan Ramadhan secara ‘full’ dapatlah dikatagorikan sebagai orang-orang
beruntung dalam agama. Disamping itu, dibulan Ramadhan kita juga dianjurkan
untuk memperbanyak sedekah, membaca Al-quran, i’tikaf di mesjid, dan
amalan-amalan lainnya. Karena setiap amalan atau ibadah yang dilakukan dibulan
Ramadhan maka pahalanya Allah lipatgandakan.
Nah,
ada hal yang sangat istimewa dari bulan Ramadhan, yang tentunya semua kita
(umat Nabi Muhammad) bercita-cita untuk mendapatkannya. Keistimewaan tersebut
adalah janji Allah untuk memberikan ‘predikat’ taqwa atau predikat muttaqin.
Namun perlu disadari, predikat taqwa ini hanya Allah berikan bagi orang-orang
yang melakukan puasa dibulan Ramadhan. Ini sesuai dengan Firman Allah dalam
surat Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu
bertakwa”.
Dalam
ayat yang lain, masih surat Al-Baqarah ayat 3-4, disebutkan beberapa sifat dari
orang-orang yang bertaqwa kepada Allah. Ayat tersebut berbunyi, “yaitu
mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang telah
beriman kepada Kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab
yang telah diturunukan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan)
akhirat”.
Berdasarkan
ayat tersebut kita dapat mencermati, bahwa sifat-sifat orang yang taqwa antara
lain: beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat sebagaimana yang
diperintahkan, menafkahkan sebagian rezekinya, beriman kepada kitab-kitab yang
telah diturunkan Allah kepada Rasulnya (Alquran, Taurat, Injil dan Zabur), dan beriman kepada hari akhir atau
menyakini adanya kehidupan setelah kehidupan didunia ini.
Bulan
Ramadhan merupakan momentum yang sangat tepat dalam menggapai predikat taqwa
atau predikat muttaqin. Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengimplementasikan
atau menjalani kelima sifat-sifat orang yang taqwa tersebut untuk dijadikan
sebagai pola hidup keseharian kita dibulan Ramadhan. Kita dapat menunjukkan
perilaku sebagai orang yang beriman kepada hal gaib, yang tentunya iman
tersebut berpangkal pada iman kepada Allah. Orang beriman kepada Allah akan
terlihat dari pola perilakunya yang memiliki kepekaan sosial tinggi terhadap
sesamanya. Suka memberi kepada orang lain, suka menolong atau suka membantu
merupakan contoh-contoh dari pola perilaku orang yang beriman kepada Allah.
Dibulan
Ramadhan ini pula, kita dapat memperbaiki dan seterusnya meningkatkan ibadah
shalat secara lebih sempurna sebagaimana Allah perintahkan. Apalagi dibulan
Ramadhan, dimalam harinya dianjurkan untuk shalat teraweh yang fadhillahnya
beraneka ragam. Disamping itu, sebagai wujud atau bentuk keimanan kita kepada
kitab-kitab Allah yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya, mari kita perbanyak
membaca Al-quran baik secara individual atau secara bersama-sama baik di
mesjid, di mushalla, atau di meunasah. Alqur’an merupakan kitab Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad tepatnya dibulan Ramadhan. Sudah sepantasnya
kita memperbanyak membaca Al-quran di bulan Ramadhan, setidaknya kita dapat
mengkhatamkan Al-quran yang jumlahnya sama dengan (nikmat) umur yang telah
Allah berikan kepada kita. Akhirnya, dengan usaha kita menjalani sifat-sifat
orang yang bertaqwa tersebut, kita
menjadi menusia-manusia yang senantiasa hidup dalam keridhaan Allah, jari dari
murka-Nya, dan terpenting Allah memberikan kita ‘predikat’ taqwa atau predikat muttaqin
selepas menjalani ibadah dibulan Ramadhan. Amiin.
Artikel ini telah dipublikasikan di media berita online LintasNasional.
http://www.lintasnasional.com/2017/06/05/menggapai-predikat-taqwa-di-bulan-ramadhan/
EmoticonEmoticon