Menghadapi Tantangan Politik Identitas

Politik Identitas-UMSU Fakultas Ilmu Politik Terbaik


POLITIK identitas yang didasarkan pada kesamaan identitas seringkali menjadi penyebab utama konflik dan ketegangan politik. Penyebaran politik identitas telah mengedepankan kelompok atau golongan tertentu untuk mendapatkan kekuasaan politik. Hal ini tentunya mengancam persatuan dan kesatuan negara Pancasila. 


Pengaruh politik identitas terhadap demokrasi di Indonesia telah menjadi topik yang banyak diperdebatkan. Dan, sebagai bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya, kita menyadari bahwa politik identitas berpotensi memecah belah bangsa.


Politik identitas berpotensi besar pada hancur dan melebirnya cita-cita dasar persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, penanaman kembali nilai-nilai yang bersumber dari gagasan besar bangsa, yang terkandung dalam Pancasila merupakan sebuah keniscayaan, karena melalui tindakan tersebut dapat membantu memerangi penyebaran politik identitas dan meningkatkan rasa identitas dan persatuan nasional yang lebih kuat.


Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang sudah dijadikan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupannya.  Para founding father kita, tentu, tidak salah memilih Pancasila sebagai ideologi negara, mengingat negara Indonesia yang sangat multikultural. 


Sebagai seperangkat alat yang terdiri dari lima prinsip, yang dirancang untuk mempromosikan persatuan dan keadilan sosial itu, Pancasila memainkan peran penting dalam mempromosikan persatuan dan identitas nasional. Namun demikian, sebuah “kejutan” di usia matang perjuangan kemerdekaan bangsa kita Indonesia, yakni politik identitas, telah muncul sebagai tantangan besar bagi Pancasila dan persatuan nasional di Indonesia. 


Penyemaian Nilai Pancasila


Pancasila adalah filosofi dasar Indonesia, dan kelima prinsipnya memberikan kerangka bagi kehidupan politik, sosial, dan budaya bangsa. Sebagai bangsa dengan latar belakang suku, agama, dan budaya yang beragam, pemajuan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk mendorong persatuan dan kesatuan bangsa. 


Pancasila yang diksinya berasal dari bahasa Sansekerta memiliki artti "lima prinsip." Hal itu merupakan landasan ideologi nasional Indonesia yang menekankan persatuan bangsa, demokrasi, keadilan sosial, dan kerukunan umat beragama. Terdiri dari; Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, persatuan nasional, demokrasi, dan keadilan sosial. Prinsip-prinsip ini penting dalam masyarakat Indonesia karena mempromosikan toleransi, rasa hormat, dan harmoni di antara kelompok yang berbeda. 


Nah, menyemai nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat merupakan upaya penting untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan inklusif. Ada bebera cara efektif dalam menyemai nilai-nilai Pancasila.


Pertama, melalui pendidikan. Pendidikan memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila. Melalui kurikulum yang mencakup pendidikan karakter dan civic education, sekolah dapat mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Hal ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran sehari-hari dan melibatkan siswa dalam kegiatan-kegiatan yang mendorong pengamalan nilai-nilai tersebut.


Kedua, melalui institusi keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama di mana individu mengembangkan nilai-nilai dan sikap. Orang tua dapat menyemai nilai-nilai Pancasila dengan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghormati perbedaan, saling membantu, dan memperkuat rasa persatuan dalam keluarga. 


Ketiga, teladan dari pemimpin dan tokoh masyarakat. Kita sepakat, pemimpin dan tokoh masyarakat memiliki pengaruh besar dalam membentuk pandangan dan perilaku masyarakat. Namun, nyatanya, tidak banyak pemimpin yang sadar akan peran ini. Sehingga sikap, tindak dan tanduk mereka malah mengarah kepada anti Pancasila. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin dan tokoh masyarakat untuk menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan pribadi dan publik. 


Dan terakhir, melalui partisipasi masyarakat dalam kehidupan sosial dan politik. Masyarakat dapat menyemai nilai-nilai Pancasila dengan cara sederhana, seerti misalnya aktif terlibat dalam kehidupan sosial dan politik. Hal ini dapat dilakukan melalui partisipasi dalam kegiatan sosial, organisasi kemasyarakatan, dan berkontribusi dalam pembuatan kebijakan publik. Dengan berpartisipasi aktif, masyarakat dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila seperti musyawarah, gotong royong, dan keadilan sosial.



*Penulis merupakan peminat kajian politik dan sosial budaya.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »